LAPORAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN HASIL BELAJAR PADA MATERI HAM DI INDONESIA KELAS VII DENGAN MODEL
PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SEKOLAH SMP NEGERI SATAP 5 MALINGPING
Oleh
IDA ROSTIANI, S.Pd.
NUPTK: …………………………
SMP NEGERI SATAP 5
MALINGPING
Jalan M. Sabirin
Babakan Laban Malingping 42391
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN…………………..
KATA PENGANTAR……………………..
DAFTAR ISI……………………………
BAB 1……………….
PENDAHULUAN………………
1.Latar Belakang……………..
1.2 Identifikasi masalah…………….
1.3 Pembatasan Masalah……………
I.4 Rumusan
Masalah…………………
1.5 Tujuan Masalah……………........
1.6
ManfaatPenelitian………………
BAB 11………………….
LANDASANTEORITIS………….
A.Hakekat Ham……………..
1.Pengertian HAM………
2.Lembagaperlindungan HAM…………….
B.Pendekatan Kontekstual
C.Model PendekatanKontekstual………
D.Kerangka Fikiran………..
E. HipotesisTindakan………
BAB 111………………
METODE PENELITIAN……………..
3.1Desain Penelitian………..
3.11 Presedur
Tindakan Siklus 1……………..
1 Perencanaan…………….
2 Tindakan………….
3 Pengamatan…………
4 Refleksi……………
3 1.2 Prosedur
Tindakan Siklus 11………….
3.2 Subjek
Penelitian……………….
3.3 Instrumen
Penelitian………….
3.4 Teknik
Pengumpulan Data…………..
3.5 Teknik Analisi
Data………….
BAB 1V………………
KESIMPULAN DAN SARAN….
PENUTUP…………
A.
Simpulan…………….
B.
Saran……………..
PENLITIAN TINDAKAN
KELAS( PTK )
JUDUL
UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN HASIL BELAJAR PADA MATERI HAM DI INDONESIA KELAS VII DENGAN MODEL
PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SEKOLAH SMP NGERI SATAP 5 MALINGPING
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pembelajaran pendidikan pancasila an kewarganegaraan
adalah salasatu mata pelajaran yang diajarkan untuk jenjang smp/mts . yang dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan
akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu
pancasila sehingga dapat berperan sebagai warganegara efektip dan bertanggung
jawab. Pembahasannya secara utuh
mencakup empat pilan kebaangsaan yang terkait satu sama lain, yaitu pancasila ,
undang-undang dasar 1945 ,Negara kesatuan
republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal ika. Dalam pembelajaran HAM , siswa
kurang memahami Hakikat HAM .
Berdasarkan hasil pengamatan selama mengajar , peneliti mengetahui ketika di
berikesempatan untuk memhami Hakekat HAM .para siswa tidak menentang mutu
pembelajaran mereka mementingkan sistematika yang di ajarkan . Dari hasil
pengamatan , siswa masih kesulitan dalam
materi HAM , lemahnya materi HAM , disebabkan sebagaian siswa kurang
berminat mengikuti pelajaran PPKN.
Selain factor dari , lemahnya materi HAM juga dapat di pengaruhi karena
faktor dari guru , karena strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran
kurang tepat. Guru dituntut mempuyai keterampilan untuk mengelola kelas agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tercapai tujuan
pembelajaran .Untuk mengatasi kelemahan siswa dalam materi HAM , guru harus
selalu memotivasi dan memberikan pengertian kepada siswa tentang pentingnya
pembelajaran PPKN dalam kehidupan sehari-hari terutama pembelajaran tentang
HAM, agar siswa dapat memahami materi HAM dengan benar, guru harus lebih
memberikan penjelasan kepada siswa melalui contoh-contoh HAM yang ada di
Indonesia. Strategi pembelajaran merupakan hal yang harus diperhatikan oleh
guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pembelajarandengan
pendekatan kontekstual
(contextual teaching and learning ) dapat dijadikan sebagai strategi untuk
meningkatkan keterampilan belajar siswa.
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar
membantu guru meningkatkan antara materi yang diajarkan dengan setuasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengatahuan yang
dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dengan kontekstual diharapan dapat
meningkatkan keterampilan HAM siswa kelas VI SMP Negeri Satap 5 Malingping.
Dalam masyarakat belajar, hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan
orang lain. Penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran HAM di
Indonesia dapat dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan
siswa, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Oleh karena itu penelitian
melakukakukan penelitian tindakan kelas dengan judul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR PADA MATERI HAM
DIINDONESIA
KELAS VII.Dengan mengunakan pendekatan kontekstual (penelitian tindakan
kelas mata pelajaran PPKN dalam materi HAM di Indonesia”di SMP Negeri Satap 5
Malingping.
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam setiap kegiatan
belajar mengajar, guru selalu diharapkan pada siswa yang mengalami kesulitan
belajar , khususnya Ham diindonesia . Masalah yang muncul dalam materi Ham di
Indonesia dapat di pengaruhi paktor internal dan eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari diri siswa sebagaian besar siswa beranggapan bahwa materi PKN pelajaran membosankan sehingga siswa
kurang berminat mengikuti pelajaran PPKN. Guru harus dapat memberiikan
pegertian kepada siswa tentang pentingnya pelajaran ppkn dalam kehidupan
shari-hari.
Kurangnya
pemahaman tentang Ham di Indonesia juga menyebabkan rendah nya belajar
siswa.Aturan-aturan yang ada dalam materi Ham, meyebabkan siswa sulit memahami
materi Ham di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, guru harus lebih banyak
memberikan penjelasan kepada siswa dengan mmberikan contoh-contoh Ham yang ada
di Indonesia.faktor lain penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam materi ham di
Indonesia adalah siswa kurang memahami materi ham di Indonesia. Mereka
menggangap bahwa materi ham di Indonesiaadalah pelajaran yang sulit. Untuk
meningkatkan kemampuan materi ham di Indonesia, siswa harus banyak diberi
latihan dengan teknik belajar yang bervareasi. Faktor ekstrenal yang berasal
dari luar siswa, yaitu faktor dari huruf. Kurangnya kemampuan materi ham di
Indonesia dapat disebabkan karena bimbingan dan penjelasan guru dalam proses
pemblajaran sulit dipahami oleh siswa. Siswa tidak dapat menguasai seluruh
materi yang diajarkan oleh guru.Untuk menyelesaikan masalah ini, guru
seharusnya menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Teknik mengajar yang kurang tepat dalam pembelajaran juga dapat
menyebabkan lemahnya kemampuan materi ham di Indonesia. Guru harus menggunakan
teknik mengajar yang bervareasi agar kegiatan pembelajaran lebih menarik. Salah
stu teknik yang dapat digunakan adalah dengan meneraopkan pendektan kontekstual
yang dapat mendorong keaktifan siswa dal kegiatan pembelajaran.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah, peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan
peneliti, yaitu kemampuan siswa dalam materi ham di Indonesia masih rendah
untuk meningkatkan kemampuan materi ham di Indonesia digunakan pendekatan
kontekstual.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut
1. Bagaimana
upaya meningkatkan kemampuan hasil belajar
pada materi HAM di Indonesia siswa kelas V11 SMP Negeri 5 malingping
2. Bagaimana
perubahan tingkah laku siswa kelas V11 SMP Negeri 5 malingping?
1.5
Tujuanpenelitian
Tujuan
diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut
1.
Untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan
kemampuan hasil belajar pada materi HAM di Indonesia kelas V11SMP 5 malingping
setelah diberikan pembelajaran kontekstual
1.6
ManfaatPenelitian
Penelitian mengenai upaya meningkatkan kemampuan hasil
belajar pada materi HAM di Indonesia kelas V11 SMP Negeri 5 Malingping dengan
pendekatankontekstual ini di harapkan memberi manfaat bagi siswa dan guru
BAB 11
LANDASAN TEORITIS
A. Hakekat
Ham
1. Pegertian
Ham
Istilah Hak
asasi Manusia terdiri dari tiga kata yaitu hak, asasi dan manusia. Dalam kamus
besar di Indonesia , hak didefinisikan sebagai milik,kewenangan , kekuasaan
untuk membuat sesuatu karena telah di tentukan oleh undang-undang ,aturan, dan
lain sebagainya.
Hak asasi
manusia adalah hak-hak yang dasar yang di miliki manusia yang berasal dari
Tuhan dan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapa pun. Dengan mendasarkan pada
pengertian HAM di atas,maka HAM memiliki landasan utama, yaitu
1.
Landasan langsung yang pertama , yaitu kodrat
manusia.
2.
Landasan kedua lebih dalam, yaitu Tuhan yang
menciptakan manusia.
2.Lembaga Perlindungan Hak Asasi
Manusia
Negara kita telah memiliki
undang-undang yang menjamin pelaksanaan hak asasi manusia.Namun undang –undang
belum menjamin bahwa perlindungan hak asasi manusia dapat berjalan baik. Oleh
karena itu, kita membutuhkan lembaga-lembaga
perlindungan hak asasi manusia. Lembaga- lembaga ini harus mampu memajukan,
menegakkan, dan melindungi hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan ber
Negara.
Adapun lembaga perlindugan hak asasi manusia di
Indonesia antara lain:
a. Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
b. Pengadilan
Hak Asasi Manusia (Pengadilan HAM)
c. Komisi
Daerah Hak Asasi Manusia (Komda HAM )
d. Komisi
perlindungan Anak Nasional
e. Lembaga
Bantuan Hukum (LBH)
f.
Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia lainnya
yang tergabung dalam Swadaya Masyarakat (LSM)
g. Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap perempuan
h. Komisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi
i.
Polisi Republik Indonesia (POLRI)
j.
Kejaksaan Republik Indonesia
k. Biro
Konsultasi dan Bantuan Hukum perguruan Tinggi.
B.Pendekatan Kontekstual
Pendekatan
Kontekstual (Contextual Teaching and Learning(CTL), Merupakan konsep belajar
yang membantu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang di
milikinya dengan penerapan nya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat (Depdiknas 2002:1)
Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk
kegiatan siswa bekerja dan mengalami , bukan transferpengetahuan dari guru ke
siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil belajar.Hasil
pembelaran di harapkan lebih bermakna bagi anak untuk memecahkan persoalan,
berpikir kritis, dan melaksanakan observasi serta menarik kesimpulan dalam
kehidupan janka panjang.Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membantu
siswa mencapai tujuannya.Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi
dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tum yang
bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa )
Pendekatan kontekstual menjadi
pilihan dalam kegiatan belajar mengajar karena diperlukan sebuah strategi
belejar baru yang lebih memberdayakan siswa.Sebuah strategi belajar yang tidak
mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta , tetapi strategi yang mendorong siswa
megkontruksikan pengetahuan di benak merekasendiri.
Penerapan pendekatan kontekstual
dalam kelas cukup mudah . Secara garis besar , langkahnya adalah sebagai
berikut.
1.
Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar
lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstuksikan sendiri pengetahuan dan ketermpilan barunya.
2.
Laksanakan kegiatan inkuiri untuk mencapai
kompetensi yanadi inginkan di semua bidang studi.
3.
Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan
bertanya.
4.
Ciptakan, masyarakat belajar,(belajar dalam
kelompok-kelompok)
5.
Hadirkan model sebagai contohpembelajaran
6.
Lakukan refleksi di akhir pertemuaan
7.
Lakukan penilaian yang sebenarnya dari berbagai
sumber dan dengan berbagai cara!
C.
Model Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah salah satu
pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu
diciptakan dalam proses belajar agar kelas lebih’hidup” dan lebih’bermakna’
karena siswa’mengalami’ sendiri apa yang dipelajarinya. Pendekatan kontekstual
merupakan pendekatan yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan
menerapkan pengetahuan serta keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam
tatanan kehidupan baik di sekolah maupun di luar sekolah(Nuryanti dan Senduk
2003:5).
Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah
membantu siswa mencampai tujuannya.Guru lebih banyak burusandengan strategi
daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang
bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).
D.
Kerangka Berfikiran
Upaya meningkatkan kemampuan hasil belajar
pada materi HAM di Indonesia kelas V11
,SMP 5 Mlingping masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam materi HAM
karena kurang nya pemahaman siswa mengenai materi HAM di Indonesia .
Penerapan pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran materi Ham di Indonesia diharapkan dapat memotivasi siswa dalam
kegiatan belajar mengajar , guru tidak hanya menggunakan teknik ceramah ,
tetapi juga teknik diskusi.Melalui diskusi ,siswa diarahkan untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Sebelum melakukan pembelajaran pada siklus 1, terlebih dahulu melakukan tes
pratindakan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi HAM di Indonesia.
Pada siklus 1, penelitian memberikan contoh HAM yang adadiindonesia kepada
siswa.Melalui diskusi , siswa diminta mengidentifikasi sistematika dalam kemampuan hasil belajar. Siswa
diarahkan untuk menemukan pemahaman sendiri mengenai HAM diindonesia. Kemudian
siswa di minta untuk menyimpulkan pengertian
HAM di Indonesia yang baik dan benar. Setelah paham mengenai HAM yang
ada di Indonesia , siswa di minta berlatih
untuk memahami materi HAM di Indonesia.Peneliti menekkan kan kepada
siswa untuk mengunakan materi ini. Hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan di nilai
sesuai berdasarkan kriteria penilaian
yang sudah di tentukan. Peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan pada
siklus 1 untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam materi HAM di Indonesia. Apa bila hasilnya rendah , akan dilakukan
pembelajaran pada siklus 11.
Pada siklus
11, peneliti menayakan kesulitan-kesulitan yang di hadapi oleh siswa pada pembelajaran siklus
1. Lalu, penelitimemberikan penyelesain terhadap kesulitan- kesulitan yang di
hadapi siswa. Peneliti memberikan contoh
HAM yang ada di Indonesia agar siswadapat memperbiki kesalahan dalam materi HAM di Indonesia.Setelah di lakukan pembelajaran
siklus 11. Apa bila diperoleh hasil yang lebih dari pembelajaransebelumnya,
maka penerapan pendekatan kontekstual dapatmeningkatkan kemampuan hasil belajar
siswa di SMP 5 MALINPING.
E.
Hipotesis Tindakan
Dengan di gunakan nya pendekatankontekstual
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahami materi HAM di Indonesia di sekolah SMP 5
MALINGPING.
BAB 111
METODE PENELITIAN
3.1Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian tindakan kelas (PTK ) dengan
dua siklus, yaitu proses tindakan pada
siklus 1 dan siklus 11. Untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum
di berikan tindakan , terlebih dahulu diberikan tes awal sebelum siklus 1. Siklus 1
bertujuan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalammateri HAMdi
Indonesia.Siklus 1 digunakan sebagai refleksi
untuk melaksanakan siklus 11.
Sedangkan hasil tindakan pada siklus
11 bertujuan untuk mengetahui
peningkatan kemampuan belajar ,
setelahdilakukan perbaikan dalam
kegiatan belajar mengajar
yang didasarkan pada refleksi
siklus 1. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi.
3.1.1 Prosedur Tindakan
Siklus 1
1. Perencanaan
Pada
tahap perencanaan Siklus 1 dilakukan persiapan pembelajaran mengenai
materi HAM di Indonesia sesuai dengan
tindakan yang akan dilakukan. Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai
program kerja atau pedoman peneliti dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Selain itu, peneliti menyiapkan soal
yang akan diujikan
melalui lembar tes beserta
kriteri penilaianya. Peneliti juga menyiapkan instrument penelitian yang berupa
lembar oservasi, lembar wawancara, lembar angket, lembar jurnal, dan dekumentasi yang berupa foto. Setelah menyiapkan alat tes dan notes,
peneliti berkordinasi dengan guru mata pelajaran yang akan di laksanakan.
2
Tindakan
Tindakan ini sesuaikan dengan
rencana pembelajajaran yang telah disusun. Pelaksanaantindakan dalam
siklus 1 meliputi apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi.
a.
Apersepsi
Pada tahap ini, peneliti memberikan apersepsi kepada siswa
mengenai pengertian, sistematika, dan
pemahamaan pada materi HAM di Indonesia.Kemudian , peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran dan manfaat yang di peroleh mengikuti kegiatan pembelajaran.
b.
Proses
Pembelajaran
Pada proses pembelajaran ,siswa di
minta berkelompok yang terdiri atas empat sampai lima orang,memberikan
contoh tentang HAM di Indonesia kepada setiap kelompok .
Siswa mengamati contoh tentang HAM di Indonesia . Secara kelompok , siswa
mengidentifikasi sistematika dan kemampuan dalam materi ham secara kelompok ,
siswa berdiskusi secara klasikal untk membahas
sistematika dan pmahaman dalam
materi ham di Indonesia.
c.
Evaluasi
Setelah
siswa paham mengenai HAM di
Indonesia, di akhir peneliti mengadakan
tes. Pada siklus 1 siswa di minta untuk
memahami materi ham di Indonesia.Tujuan
tes ini adalah untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam materi HAM
di Indonesia.
3
Pengamatan
Selama penelitian berlangsung ,
peneliti melakukan pengamatan
terhadap kegiatan siswa dalam
kegiatan pembelejaran.
Melalui lembar observasi ,peneliti mengamati
tingkah laku siswa selamakegiatan
pembellajaran berlangsung.Aspek-
aspek yang dinilai adalah hasil kemampuan siswa selama mengikuti
kegiatan pembelajaran.Selain
menggunakan lembar observasi ,
peneliti juga melakukan pemotretan
selama pembelajaran berlangsung.
Foto yang diambil berupa aktifitas-aktifitas yang di lakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4
Refleksi
Pada tahap ini,
peneliti melakukan analisis hasil tes, hasil oservasi , hasil anket , hasil
jurnal, dan wawancarayang telah dilakukan. Hasil analisis ini di gunakan untuk
mengetahuikelebihan dan kekurangan teknik pembelajaran yang digunakan oleh
peneliti dan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran.
Reflleksipada siklus 1 digunakan untuk mengubah strategi dan sebagainperbaikan pembelajaran pada siklus 11.
3.1.2. Prosedur
Tindakan Siklus 11
1. Perencanaan
Perencanaan yang
dilakukan memperbaiki dan meyempurnakan rencana pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklus 1.Dlam tahap ini peneliti menyusun rencana pembelajaran
dengan tindakan yang berbeda dengan tindakan pada siklus 1.Peneliti juga menyiapkan soal tes dan
kriteria penilainnya , lembar observasi,lembar jurnal,lembar angket, lembar
wawancara,dan foto. Kemudian peneliti ber kordinasi dengan guru mata pelajaran
megenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus11.
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan
pada siklus 11 berbeda degan tindakan pada siklus 1. Sebelum siswa memahami ham
di Indonesia, peneliti menjelaskan ter lebih dahulu kesalahan –kesalahan hasil
tes siswa pada sikus 1.
Peneliti
menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam materi ham diindonesia .
Kemudian siswa di beri arahan
dan bimbingan agar dalam pelaksanaan matari ham di Indonesia pada siklus 11
menjadi lebih baik
3. Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti
melakukan pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar obserpasi dan
melakukan pemotretan .Setaelah kegiatan pembelajaran selesai , peneliti
melakukan angkeet dan jurnal kepada siswa untuk mengetahui tanggapan ,
kesan,dan pesan siswa selama mengikuti pembelajaran.
Pada siklus 11 ini dilihat penigkatan hasil tes dan
perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, yang mliputi keaktifan
siswa dalam megerjakan tugas dan keaktipan siswa dalam beertanya dan menjawab
pertannyaan.
Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan
pembelajarn , peneliti juga melakukan wawancara diluar jam pelajaran terutam
kepada pada siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan nilai rendah.
4. Repleksi
Pada siklus 11
replksi dilakuka untuk mengetahui peningkatan kemampuan materi ham di
indoinesia dan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran.Dari refeksi tersebut juga dapat diketahui keefektifan pengunaan pendekatan kontekstual
dalam pembelajaran materi ham di Indonesia
3.2. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini
adalah upaya menigkatkan kemampuan hasil belajar pada materi ham diindonesia
kelas VIIi SMP Negeri Satap 5 Maligping.
Siwa kelas V11 SMP Negeri Satap 5
Malingping berjumlah 44 siswa yang
terdiri atas 21 siswa putra dan 23 siswa putri ;
3.3 Instrumen Penelitian
a)Tes
bentuk instrumen teks yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes materi ham diindonesia dengan
mengunakan kemampuan sistematika yang tepat dan bahasa yang efektip
b) Non tes bentuk insttrumen yang
berupa non tes adalah leembar observasi
, pedoman wawan cara, lembar angket, jurnal, dan dokumentasi yang berupa foto
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
a.Tes
Langkah-langkah
dpengambilan data hasil tes adalah sebagai berikut
1)
Persiapan
2)
Pelaksanaan
3)
Evaluasi
4)
Teknik non tes
3.4 Teknik Analisis
Data
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif maupun
kuantitaif
1.
Secara kualitatif
Teknik analisis data dilakukan
secara kualitatif diperoleh dari non tes, yaitu data observasi,
jurnal,angket,wawancara, dan dokumentasi
foto.
Analisis
dilakukan dengan menelaah seluruh data yang diperoleh. Menyusunnya,dalam
satuan-satuan dan dikategorisasikan .
Hasil
analisi data secara kulitatip di gunakan untuk mengetahui perubahan perilaku
siswa pada pembelajaran siklus 1 dan siklus 11 , serta untuk megetahui
efektifitas pengunaan pendekatan kontekstual dalam peninkatan keemampuan materi
ham di Indonesia
2.
Secara kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari
hasil tes materi ham di Indonesia dengan pendekatan konstektual pada siklus 1
dan siklus 11 . analis data tes secara
kuantitatif atau deskriftif presentasi ini dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata siswa, dan
menghitung presentase nilai. Presetase nilai dihitung menggunakan rumus:
NP= R/SM x
100%
Keterangan
NP: Nilai
dalam presen
R: skor yang
dicapai siswa
RM:skor
maksimal ideal
BAB 1V
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis temuan dan
pembahasan mengenai tindakan melalui meetode langsug pada mata pelajaran ppkn
mak dapat ditarik kesipulan antara lain:
-
Dari siklus 1 rata-rata nilai kualitatif hasil
tindakan ini menunjukan 65% dan masi di anggap kurang
-
Sedangkan siklus 11 terdapat 87% hasil ini sudah
dinyatakan berhasil da nada peningatan dari sebelumnya dan tidak perlu direvisi
-
Degan penyedia pembelajaran ppkn dengan
menggunakan metode langsung mendapat tanggapan positif dari siswa kelas VII
SMPN 5 Malingping
B. Saran
Menyadari atas
tugas sebagai guru kegiatan PTK sesungguhnya kegiatan yang menarik untuk lebih dikembangkan melalui kereatifitas
dan kemampuan dalam mengnovasi pembelajaran .seperti halnya penulis ini
terpetik hal-hal yang menarik untuk dijadikan saran adalah
1.
Dalam penelitian ini sangat dibutuhkan data yang
akurat dan lengkap agar dalam dari tahap perencanaan sampai kesimpulan
penelitian dapat berjalan lancar dan terarah sehingga teruji
2.
Berbagai pihak turut berpartisipasi penuh apa
lagi pihak-pihak terkait , agar akhir dapat ber makna dan bermamfaat hal ini
disadari karena adanya ketrbatasan kemampuan penulis sehingga dibutuhkan
kontribusi pemikikiran yang ada pada orien tasinya demi kualitas pendidikan.