Tuesday 29 May 2018

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS



LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR PADA MATERI HAM DI INDONESIA KELAS VII DENGAN MODEL PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SEKOLAH SMP NEGERI SATAP 5 MALINGPING





Oleh 

 IDA ROSTIANI, S.Pd.

NUPTK: …………………………








SMP NEGERI SATAP 5 MALINGPING
Jalan M. Sabirin Babakan Laban Malingping 42391




DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN…………………..
KATA PENGANTAR……………………..
DAFTAR ISI……………………………
BAB 1……………….
PENDAHULUAN………………
1.Latar Belakang……………..
1.2 Identifikasi masalah…………….
1.3 Pembatasan Masalah……………
I.4   Rumusan Masalah…………………
1.5  Tujuan  Masalah……………........
1.6   ManfaatPenelitian………………
BAB 11………………….
LANDASANTEORITIS………….
A.Hakekat Ham……………..
1.Pengertian HAM………
2.Lembagaperlindungan HAM…………….
B.Pendekatan Kontekstual
C.Model PendekatanKontekstual………
D.Kerangka Fikiran………..
E. HipotesisTindakan………
BAB  111………………
METODE PENELITIAN……………..
3.1Desain Penelitian………..
3.11  Presedur Tindakan Siklus  1……………..
1 Perencanaan…………….
2  Tindakan………….
3  Pengamatan…………
4  Refleksi……………
3 1.2 Prosedur  Tindakan Siklus 11………….
3.2   Subjek Penelitian……………….
3.3  Instrumen Penelitian………….
3.4  Teknik Pengumpulan Data…………..
3.5    Teknik Analisi Data………….
BAB 1V………………
KESIMPULAN DAN SARAN….
PENUTUP…………
A.      Simpulan…………….
B.      Saran……………..




PENLITIAN TINDAKAN KELAS( PTK )
JUDUL
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR PADA MATERI HAM DI INDONESIA KELAS VII DENGAN MODEL PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SEKOLAH SMP NGERI SATAP 5 MALINGPING

PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang
Pembelajaran pendidikan pancasila an kewarganegaraan adalah salasatu mata pelajaran yang diajarkan untuk jenjang  smp/mts . yang dirancang untuk  menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu pancasila sehingga dapat berperan sebagai warganegara efektip dan bertanggung jawab. Pembahasannya  secara utuh mencakup empat pilan kebaangsaan yang terkait satu sama lain, yaitu pancasila , undang-undang dasar  1945 ,Negara kesatuan republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal ika. Dalam pembelajaran HAM , siswa kurang  memahami Hakikat HAM . Berdasarkan hasil pengamatan selama mengajar , peneliti mengetahui ketika di berikesempatan untuk memhami Hakekat HAM .para siswa tidak menentang mutu pembelajaran mereka mementingkan sistematika yang di ajarkan . Dari hasil pengamatan , siswa masih kesulitan  dalam  materi HAM , lemahnya materi HAM , disebabkan sebagaian siswa kurang berminat mengikuti pelajaran PPKN.  Selain factor dari , lemahnya materi HAM juga dapat di pengaruhi karena faktor dari guru , karena strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang tepat. Guru dituntut mempuyai keterampilan untuk mengelola kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tercapai tujuan pembelajaran .Untuk mengatasi kelemahan siswa dalam materi HAM , guru harus selalu memotivasi dan memberikan pengertian kepada siswa tentang pentingnya pembelajaran PPKN dalam kehidupan sehari-hari terutama pembelajaran tentang HAM, agar siswa dapat memahami materi HAM dengan benar, guru harus lebih memberikan penjelasan kepada siswa melalui contoh-contoh HAM yang ada di Indonesia. Strategi pembelajaran merupakan hal yang harus diperhatikan oleh guru agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pembelajarandengan  pendekatan  kontekstual (contextual teaching and learning ) dapat dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa.
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar membantu guru meningkatkan antara materi yang diajarkan dengan setuasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengatahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dengan kontekstual diharapan dapat meningkatkan keterampilan HAM siswa kelas VI SMP Negeri Satap 5 Malingping. Dalam masyarakat belajar, hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran HAM di Indonesia dapat dijadikan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan siswa, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Oleh karena itu penelitian melakukakukan penelitian tindakan kelas dengan judul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR PADA MATERI HAM
DIINDONESIA KELAS VII.Dengan mengunakan pendekatan kontekstual (penelitian tindakan kelas mata pelajaran PPKN dalam materi HAM di Indonesia”di SMP Negeri Satap 5 Malingping.

1.2. Identifikasi Masalah
        Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, guru selalu diharapkan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar , khususnya Ham diindonesia . Masalah yang muncul dalam materi Ham di Indonesia dapat di pengaruhi paktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa sebagaian besar siswa  beranggapan bahwa  materi PKN pelajaran membosankan sehingga siswa kurang berminat mengikuti pelajaran PPKN. Guru harus dapat memberiikan pegertian kepada siswa tentang pentingnya pelajaran ppkn dalam kehidupan shari-hari.
Kurangnya pemahaman tentang Ham di Indonesia juga menyebabkan rendah nya belajar siswa.Aturan-aturan yang ada dalam materi Ham, meyebabkan siswa sulit memahami materi Ham di Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, guru harus lebih banyak memberikan penjelasan kepada siswa dengan mmberikan contoh-contoh Ham yang ada di Indonesia.faktor lain penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam materi ham di Indonesia adalah siswa kurang memahami materi ham di Indonesia. Mereka menggangap bahwa materi ham di Indonesiaadalah pelajaran yang sulit. Untuk meningkatkan kemampuan materi ham di Indonesia, siswa harus banyak diberi latihan dengan teknik belajar yang bervareasi. Faktor ekstrenal yang berasal dari luar siswa, yaitu faktor dari huruf. Kurangnya kemampuan materi ham di Indonesia dapat disebabkan karena bimbingan dan penjelasan guru dalam proses pemblajaran sulit dipahami oleh siswa. Siswa tidak dapat menguasai seluruh materi yang diajarkan oleh guru.Untuk menyelesaikan masalah ini, guru seharusnya menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Teknik mengajar yang kurang tepat dalam pembelajaran juga dapat menyebabkan lemahnya kemampuan materi ham di Indonesia. Guru harus menggunakan teknik mengajar yang bervareasi agar kegiatan pembelajaran lebih menarik. Salah stu teknik yang dapat digunakan adalah dengan meneraopkan pendektan kontekstual yang dapat mendorong keaktifan siswa dal kegiatan pembelajaran.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan peneliti, yaitu kemampuan siswa dalam materi ham di Indonesia masih rendah untuk meningkatkan kemampuan materi ham di Indonesia digunakan pendekatan kontekstual.
1.4. Rumusan Masalah
 Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1.       Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan hasil belajar  pada materi HAM di Indonesia siswa kelas V11 SMP Negeri  5 malingping
2.       Bagaimana perubahan tingkah laku siswa kelas V11 SMP Negeri 5 malingping?

1.5 Tujuanpenelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut
1.       Untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan kemampuan hasil belajar pada materi HAM di Indonesia kelas V11SMP 5 malingping setelah diberikan pembelajaran kontekstual
1.6   ManfaatPenelitian
Penelitian mengenai upaya meningkatkan kemampuan hasil belajar pada materi HAM di Indonesia kelas V11 SMP Negeri 5 Malingping dengan pendekatankontekstual ini di harapkan memberi manfaat bagi siswa dan guru






BAB 11
 LANDASAN TEORITIS

A.      Hakekat Ham
1.       Pegertian Ham
Istilah Hak asasi Manusia terdiri dari tiga kata yaitu hak, asasi dan manusia. Dalam kamus besar di Indonesia , hak didefinisikan sebagai milik,kewenangan , kekuasaan untuk membuat sesuatu karena telah di tentukan oleh undang-undang ,aturan, dan lain sebagainya.
Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dasar yang di miliki manusia yang berasal dari Tuhan dan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapa pun. Dengan mendasarkan pada pengertian HAM di atas,maka HAM memiliki landasan utama, yaitu
1.       Landasan langsung yang pertama , yaitu kodrat manusia.
2.       Landasan kedua lebih dalam, yaitu Tuhan yang menciptakan manusia.
2.Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia
Negara kita telah memiliki undang-undang yang menjamin pelaksanaan hak asasi manusia.Namun undang –undang belum menjamin bahwa perlindungan hak asasi manusia dapat berjalan baik. Oleh karena itu, kita membutuhkan  lembaga-lembaga perlindungan hak asasi manusia. Lembaga- lembaga ini harus mampu memajukan, menegakkan, dan melindungi hak asasi manusia dalam kehidupan berbangsa dan ber Negara.
Adapun  lembaga perlindugan hak asasi manusia di Indonesia antara lain:
a.       Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
b.      Pengadilan Hak Asasi Manusia (Pengadilan HAM)
c.       Komisi Daerah Hak Asasi  Manusia (Komda HAM )
d.      Komisi perlindungan Anak Nasional
e.      Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
f.        Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia lainnya yang tergabung dalam Swadaya Masyarakat (LSM)
g.       Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap perempuan
h.      Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
i.         Polisi Republik Indonesia (POLRI)
j.        Kejaksaan Republik Indonesia
k.       Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum perguruan Tinggi.
B.Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning(CTL), Merupakan konsep belajar yang membantu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang di milikinya dengan penerapan nya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Depdiknas 2002:1)
Proses pembelajaran berlangsung  alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami , bukan transferpengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil belajar.Hasil pembelaran di harapkan lebih bermakna bagi anak untuk memecahkan persoalan, berpikir kritis, dan melaksanakan observasi serta menarik kesimpulan dalam kehidupan janka panjang.Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membantu siswa mencapai tujuannya.Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tum yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa )
Pendekatan kontekstual menjadi pilihan dalam kegiatan belajar mengajar karena diperlukan sebuah strategi belejar baru yang lebih memberdayakan siswa.Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta , tetapi strategi yang mendorong siswa megkontruksikan pengetahuan di benak merekasendiri.
Penerapan pendekatan kontekstual dalam kelas cukup mudah . Secara garis besar , langkahnya adalah sebagai berikut.
1.       Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstuksikan sendiri pengetahuan dan ketermpilan barunya.
2.       Laksanakan kegiatan inkuiri untuk mencapai kompetensi yanadi inginkan di semua bidang studi.
3.       Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4.       Ciptakan, masyarakat belajar,(belajar dalam kelompok-kelompok)
5.       Hadirkan model sebagai contohpembelajaran
6.       Lakukan refleksi di akhir pertemuaan
7.       Lakukan penilaian yang sebenarnya dari berbagai sumber dan dengan berbagai cara!

C.      Model Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses belajar agar kelas lebih’hidup” dan lebih’bermakna’ karena siswa’mengalami’ sendiri apa yang dipelajarinya. Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan kehidupan baik di sekolah maupun di luar sekolah(Nuryanti dan Senduk 2003:5).
Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membantu siswa mencampai tujuannya.Guru lebih banyak burusandengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).
D.      Kerangka Berfikiran
Upaya meningkatkan kemampuan hasil belajar pada materi  HAM di Indonesia kelas V11 ,SMP 5 Mlingping masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam materi HAM karena kurang nya pemahaman siswa mengenai materi  HAM di Indonesia .
Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran  materi  Ham di Indonesia  diharapkan dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar , guru tidak hanya menggunakan teknik ceramah , tetapi juga teknik diskusi.Melalui diskusi ,siswa diarahkan untuk  lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sebelum melakukan pembelajaran pada siklus 1, terlebih dahulu melakukan tes pratindakan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi HAM di Indonesia. Pada siklus 1, penelitian memberikan contoh HAM yang adadiindonesia kepada siswa.Melalui diskusi , siswa diminta mengidentifikasi sistematika  dalam kemampuan hasil belajar. Siswa diarahkan untuk menemukan pemahaman sendiri mengenai HAM diindonesia. Kemudian siswa di minta untuk menyimpulkan pengertian  HAM di Indonesia yang baik dan benar. Setelah paham mengenai HAM yang ada di Indonesia , siswa di minta berlatih  untuk memahami materi HAM di Indonesia.Peneliti menekkan kan kepada siswa untuk mengunakan materi ini. Hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan di nilai sesuai berdasarkan  kriteria penilaian yang sudah di tentukan. Peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan pada siklus  1 untuk mengetahui kemampuan siswa dalam materi HAM di Indonesia. Apa bila hasilnya rendah , akan dilakukan pembelajaran pada siklus  11.
Pada siklus  11, peneliti menayakan kesulitan-kesulitan yang  di hadapi oleh siswa pada pembelajaran siklus 1. Lalu, penelitimemberikan penyelesain terhadap kesulitan- kesulitan yang di hadapi siswa. Peneliti memberikan  contoh HAM yang ada di Indonesia agar siswadapat memperbiki kesalahan  dalam materi HAM di  Indonesia.Setelah di lakukan pembelajaran siklus 11. Apa bila diperoleh hasil yang lebih dari pembelajaransebelumnya, maka penerapan pendekatan kontekstual dapatmeningkatkan kemampuan hasil belajar siswa di SMP 5 MALINPING.
E.       Hipotesis Tindakan
Dengan di gunakan nya pendekatankontekstual diharapkan dapat meningkatkan  kemampuan siswa dalam memahami  materi  HAM di Indonesia di sekolah  SMP  5 MALINGPING.





BAB  111
METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas  (PTK ) dengan dua siklus, yaitu  proses tindakan pada siklus 1 dan  siklus  11. Untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum di berikan tindakan , terlebih dahulu diberikan tes  awal sebelum siklus 1. Siklus 1 bertujuan  untuk mengetahui kemampuan   siswa dalammateri HAMdi Indonesia.Siklus 1 digunakan sebagai refleksi  untuk melaksanakan siklus  11. Sedangkan  hasil tindakan  pada siklus  11 bertujuan  untuk mengetahui peningkatan kemampuan  belajar , setelahdilakukan  perbaikan  dalam  kegiatan belajar mengajar   yang  didasarkan pada refleksi siklus 1. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu   perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

3.1.1 Prosedur  Tindakan  Siklus  1
1. Perencanaan
Pada  tahap perencanaan  Siklus  1 dilakukan persiapan pembelajaran mengenai materi HAM  di Indonesia sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Rencana pembelajaran ini digunakan  sebagai  program kerja atau pedoman peneliti dalam melaksanakan proses  belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat  tercapai.
Selain itu, peneliti menyiapkan soal yang  akan  diujikan  melalui lembar tes  beserta kriteri penilaianya. Peneliti juga menyiapkan instrument penelitian yang berupa lembar oservasi,  lembar wawancara,  lembar angket,  lembar jurnal, dan dekumentasi yang berupa foto.  Setelah menyiapkan alat tes dan notes, peneliti berkordinasi dengan guru mata pelajaran yang akan di laksanakan.
2         Tindakan
Tindakan ini sesuaikan dengan  rencana pembelajajaran yang telah disusun. Pelaksanaantindakan dalam siklus 1 meliputi apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi.


a.       Apersepsi
Pada tahap ini,  peneliti memberikan apersepsi kepada siswa mengenai pengertian,  sistematika, dan pemahamaan pada materi HAM di Indonesia.Kemudian , peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat yang di peroleh mengikuti kegiatan pembelajaran.


b.      Proses  Pembelajaran
Pada proses pembelajaran ,siswa di minta  berkelompok yang terdiri  atas empat sampai lima orang,memberikan contoh  tentang  HAM di Indonesia kepada setiap kelompok . Siswa  mengamati  contoh tentang  HAM di Indonesia . Secara kelompok , siswa mengidentifikasi sistematika dan kemampuan dalam materi ham secara kelompok , siswa berdiskusi  secara klasikal  untk membahas  sistematika  dan pmahaman dalam materi ham di Indonesia.

c.       Evaluasi
Setelah  siswa paham mengenai   HAM di Indonesia, di akhir  peneliti mengadakan tes. Pada siklus 1 siswa di minta untuk  memahami materi ham di Indonesia.Tujuan  tes ini adalah  untuk  mengetahui  kemampuan  siswa dalam materi HAM di Indonesia.
3         Pengamatan
Selama penelitian  berlangsung , peneliti  melakukan  pengamatan  terhadap  kegiatan  siswa dalam  kegiatan  pembelejaran. Melalui  lembar observasi ,peneliti   mengamati  tingkah laku siswa selamakegiatan  pembellajaran  berlangsung.Aspek- aspek yang dinilai  adalah  hasil kemampuan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.Selain  menggunakan  lembar observasi , peneliti juga melakukan pemotretan  selama pembelajaran  berlangsung. Foto yang diambil  berupa  aktifitas-aktifitas  yang di lakukan siswa  dalam kegiatan pembelajaran.
4         Refleksi
Pada tahap  ini, peneliti melakukan analisis hasil tes, hasil oservasi , hasil anket , hasil jurnal, dan wawancarayang telah dilakukan. Hasil analisis ini di gunakan untuk mengetahuikelebihan dan kekurangan teknik pembelajaran yang digunakan oleh peneliti dan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan  oleh siswa selama proses pembelajaran. Reflleksipada siklus 1 digunakan untuk mengubah strategi  dan sebagainperbaikan  pembelajaran pada siklus 11.

3.1.2.  Prosedur Tindakan  Siklus 11

1.       Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan memperbaiki dan meyempurnakan rencana pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 1.Dlam tahap ini peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan tindakan yang berbeda dengan tindakan pada siklus  1.Peneliti juga menyiapkan soal tes dan kriteria penilainnya , lembar observasi,lembar jurnal,lembar angket, lembar wawancara,dan foto. Kemudian peneliti ber kordinasi dengan guru mata pelajaran megenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus11.
2.       Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus 11 berbeda degan tindakan pada siklus 1. Sebelum siswa memahami ham di Indonesia, peneliti menjelaskan ter lebih dahulu kesalahan –kesalahan hasil tes siswa pada sikus 1.
Peneliti menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam materi ham diindonesia .
                Kemudian siswa di beri arahan dan bimbingan agar dalam pelaksanaan matari ham di Indonesia pada siklus 11 menjadi lebih baik
3.       Pengamatan
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar obserpasi dan melakukan pemotretan .Setaelah kegiatan pembelajaran selesai , peneliti melakukan angkeet dan jurnal kepada siswa untuk mengetahui tanggapan , kesan,dan pesan siswa selama mengikuti pembelajaran.
Pada siklus 11 ini dilihat penigkatan hasil tes dan perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, yang mliputi keaktifan siswa dalam megerjakan tugas dan keaktipan siswa dalam beertanya dan menjawab pertannyaan.
Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajarn , peneliti juga melakukan wawancara diluar jam pelajaran terutam kepada pada siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang, dan nilai rendah.
4.       Repleksi
Pada siklus 11 replksi dilakuka untuk mengetahui peningkatan kemampuan materi ham di indoinesia dan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.Dari refeksi tersebut juga dapat diketahui  keefektifan pengunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran materi ham di Indonesia
3.2. Subjek penelitian  
                Subjek dalam penelitian ini adalah upaya menigkatkan kemampuan hasil belajar pada materi ham diindonesia kelas VIIi SMP Negeri Satap 5 Maligping.
Siwa kelas V11 SMP Negeri Satap 5 Malingping  berjumlah 44 siswa yang terdiri atas 21 siswa putra dan 23 siswa putri ;
3.3 Instrumen Penelitian
a)Tes
bentuk instrumen teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes materi ham diindonesia dengan mengunakan kemampuan sistematika yang tepat dan bahasa yang efektip
b) Non tes bentuk insttrumen yang berupa non tes  adalah leembar observasi , pedoman wawan cara, lembar angket, jurnal, dan dokumentasi yang berupa foto
3.4 Teknik Pengumpulan Data   
                Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
a.Tes
                Langkah-langkah dpengambilan data hasil tes adalah sebagai berikut
1)      Persiapan
2)      Pelaksanaan
3)      Evaluasi
4)      Teknik non tes


 3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif maupun kuantitaif
1.       Secara kualitatif 
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif diperoleh dari non tes, yaitu data observasi, jurnal,angket,wawancara, dan dokumentasi  foto.
                Analisis dilakukan dengan menelaah seluruh data yang diperoleh. Menyusunnya,dalam satuan-satuan dan dikategorisasikan .
                Hasil analisi data secara kulitatip di gunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa pada pembelajaran siklus 1 dan siklus 11 , serta untuk megetahui efektifitas pengunaan pendekatan kontekstual dalam peninkatan keemampuan materi ham di Indonesia


2.       Secara kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes materi ham di Indonesia dengan pendekatan konstektual pada siklus 1 dan siklus 11 .     analis data tes secara kuantitatif atau deskriftif presentasi ini dilakukan  dengan menghitung nilai rata-rata siswa, dan menghitung presentase nilai. Presetase nilai dihitung menggunakan rumus:

NP= R/SM x 100%
     Keterangan
NP: Nilai dalam presen
R: skor yang dicapai siswa
RM:skor maksimal ideal





BAB 1V
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Simpulan
Berdasarkan analisis temuan dan pembahasan mengenai tindakan melalui meetode langsug pada mata pelajaran ppkn mak dapat ditarik kesipulan antara lain:
-          Dari siklus 1 rata-rata nilai kualitatif hasil tindakan ini menunjukan 65% dan masi di anggap kurang
-          Sedangkan siklus 11 terdapat 87% hasil ini sudah dinyatakan berhasil da nada peningatan dari sebelumnya dan tidak perlu direvisi
-          Degan penyedia pembelajaran ppkn dengan menggunakan metode langsung mendapat tanggapan positif dari siswa kelas VII SMPN 5 Malingping
B.      Saran
Menyadari atas tugas sebagai guru kegiatan PTK sesungguhnya kegiatan yang menarik  untuk lebih dikembangkan melalui kereatifitas dan kemampuan dalam mengnovasi pembelajaran .seperti halnya penulis ini terpetik hal-hal yang menarik untuk dijadikan saran adalah
1.       Dalam penelitian ini sangat dibutuhkan data yang akurat dan lengkap agar dalam dari tahap perencanaan sampai kesimpulan penelitian dapat berjalan lancar dan terarah sehingga teruji
2.       Berbagai pihak turut berpartisipasi penuh apa lagi pihak-pihak terkait , agar akhir dapat ber makna dan bermamfaat hal ini disadari karena adanya ketrbatasan kemampuan penulis sehingga dibutuhkan kontribusi pemikikiran yang ada pada orien tasinya demi kualitas pendidikan.

CONTOH SURAT TUGAS



PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN MALINGPING
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PASIR ANGIN
Alamat: Jl. Raya Malingping – Saketi Km.07 KodePos 42391 Malingping


SURATTUGAS
Nomor:

Yang bertandatangan di bawahini, Kepala SDN 1 Pasir Angin Kecamatan MalingpingKabupaten Lebak Provinsi Banten, denganinimenugaskankepada:

No
Nama
NIP
Pangkat/Gol









































Untukmengikuti/melaksanakankegiatansebagai……………………………………………………………………………… yang akandilaksanakantanggal …………………………………………… padaakhirkegiatandiharapkanmembuatlaporan.

DemikianSuratTugasinidibuat agar dilaksanakansebagaimanamestinya.


Pasir Angin, ……………………………………..
KepalaSekolah




AHMAD RIFA’I, S.Pdi
NIP.



PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN MALINGPING
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PASIR ANGIN
Alamat: Jl. Raya Malingping – Saketi Km.07 KodePos 42391 Malingping


SURATTUGAS
Nomor:

Yang bertandatangan di bawahini, Kepala SDN 1 Pasir Angin Kecamatan Malingping Kabupaten LebakProvinsiBanten, dengan ini menugaskan kepada:

No
Nama
NIP
Pangkat/Gol
1.       



2.       



3.       



4.       



5.       



6.       



7.       



8.       



9.       


-

Untukmengikuti/melaksanakankegiatansebagai…………………………………………………………..……………. yang akandilaksanakantanggal …………………………………………… padaakhirkegiatandiharapkanmembuatlaporan.

DemikianSuratTugasinidibuat agar dilaksanakansebagaimanamestinya.


Pasir Angin, ……………………………………..
KepalaSekolah




AHMAD RIFA’I, S.Pdi
NIP.





PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
UPT PENDIDIKAN KECAMATAN MALINGPING
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PASIR ANGIN
Alamat: Jl. Raya Malingping – Saketi Km.07 KodePos 42391 Malingping


SURATTUGAS
Nomor:


Yang bertandatangan di bawahini, Kepala SDN 1 Pasir Angin Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Provinsi Banten, denganinimenugaskankepada:
Nama              :
NIP                   :
Pangkat/Gol    :
Jabatan            :
Untukmengikuti/melaksanakankegiatansebagai…………………………………………………………………………………………………. yang akandilaksanakantanggal …………………………………………… padaakhirkegiatandiharapkanmembuatlaporan.

DemikianSuratTugasinidibuat agar dilaksanakansebagaimanamestinya.


Pasir Angin, ……………………………………..
KepalaSekolah




AHMAD RIFA’I, S.Pdi.
NIP.